Laman

Friday 22 June 2012

TABAYUN (sebuah renungan)

Allah menciptakan makhluk dengan berpasang-pasangan, semua memiliki hikmah dan manfaat masing-masing. Dibalik setiap penciptaan itu ada rahasia Allah yang sama sekali tidak diketahui oleh makhluk-Nya, namun kewajiban bagi mereka untuk tetap istiqomah dalam ikhtiar dan doa yang selalu dan hanya dipanjatkan kepada-Nya.
Kehidupan yang dijalani oleh manusia sebagai makhluk Allah yang paling mulia dan paling sempurna penciptaannya (kholaqol insaana fii ahsani taqwiim) tak pernah lepas dari konflik dan masalah, pertikaian dan perpecahan, perbedaan dan salah paham. Semua itu adalah bumbu kehidupan yang senantiasa mengiringi langkah manusia untuk mencapai shirotol mustaqim, sebagai bagian kecil dari ujian dan cobaan manusia untuk menggapai rahmat dan ridho-Nya. Nabi Muhammad SAW yang
merupakan panutan ummat muslim dunia, selalu mengajarkan bahwa perbedaan adalah rahmat, bukan kemudian dijadikan sebagai sumber masalah yang berdampak pada perpecahan dan bahkan anarkisme. Pahami perbedaan sebagai bagian dari kreativitas dan pola pikir manusia yang beragam, jadikan perbedaan untuk menempa diri dan terus berkompetisi menuju cita-cita masa depan yang diimpikan.
Islam sebagai agama yang memiliki penganut mayoritas, tidak pernah mempersulit ummatnya dalam urusan dan masalah sehari-hari. Sering terjadinya perbedaan dan kesalah pahaman adalah sumber dari kurangnya pemahaman terhadap peristiwa dan masalah yang sedang terjadi. Sebagai contoh yang baru saja terjadi adalah maraknya unjuk rasa oleh
mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat dalam menentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, yang kemudian unjuk rasa itu tak jarang berujung pada anarkisme dan perusakan berbagai fasilitas umum, merugikan banyak orang yang sebenarnya sama sekali tidak terlibat dalam peristiwa tersebut. Hal yang seperti ini sebenarnya bisa dihindari, bahkan bisa dicegah sama sekali jika berbagai elemen tersebut memahami akan makna tabayun itu sendiri, memberikan kesempatan untuk sedikit saja memahami apa yang sebenarnya terjadi sebelum melakukan berbagai aksi yang pada akhirnya merugikan banyak pihak.
Al-Qur’an menganjurkan ummatnya untuk selalu taat pada Allah dan rosul-Nya serta taat pada ulil amri yaitu pemerintah atau pemimpin, selama apa yang menjadi keputusan pemimpin itu tidak bertentangan dengan syariat, sesuai dengan norma yang berlaku, maka kewajiban kita untuk selalu taat dan mengikuti apa yang menjadi keputusan ulil amri. Kalaupun keputusan itu pada akhirnya tidak sejalan dengan pikiran dan pendapat kita, maka langkah selanjutnya yang di anjurkan al-Qur’an adalah tabayun, yakni konfirmasi, bertanya dan mempertanyakan, membahas bersama apa sebenarnya yang terjadi dan mengapa keputusan itu harus muncul, tentunya sebelum melakukan unjuk rasa dan aksi anarkis yang berdampak buruk pada banyak pihak. Tabayun sendiri adalah salah satu jalan terbaik yang bisa ditempuh untuk menghidari terjadinya konflik dan permasalahan yang kemungkinan bisa menimbulkan maslah baru. Islam indah dan mengajarkan sesuatu yang indah kepada ummatnya, tidak pernah mempersulit terhadap satu permasalah, memberikan jalan termudah yang bisa ditempuh dan keputusan yang terbaik yang bisa diambil, hal ini sangatlah jelas bahwa sebenarnya dalam Islam semua telah terdapat solusi terhadap setiap problem yang dihadapi oleh ummatnya. Kembali kepada makna tabayun sebagai proses negosiasi dalam menyelesaikan satu permasalahan, maka proses tabayun itu sendiri di awali dengan pemahaman terhadap maslah yang timbul, mempertanyakan mengapa hal itu harus terjadi, merenungkan solusi terbaik yang bisa dicapai dalam menyelesaikan permasalah tersebut, dan kemudian membahas dan atau klarifikasi kepada yang pihak-pihak yang berkepentingan akan masalah tersebut.
Jika tabayun benar-benar bisa dipahami oleh setiap individu, maka kecil kemungkinan perpecahan dan unjuk rasa yang berujung pada anarkisme akan terjadi, sebaliknya manusia akan menjadi lebih dewasa, bisa mengambil keputusan dengan bijak, serta dapat menemukan jalan keluar berupa win win solution yang tidak aikan merugikan siapapun. Insya Allah.

1 comment: