Laman

Tuesday 6 November 2012

PROSES AWAL PENCIPTAAN MANUSIA



Allah menciptakan Adam dengan tujuan sebagai khalifah di bumi. Awal mula Adam diciptakan, banyak sekali pertentangan yang terjadi, utamanya dari makhluk Allah yakni malaikat. Mereka para m`laikat menilai bahwa nantinya makhluk yang bernama manusia ini hanya akan berbuat kerusakan dimuka bumi. Percakapan antara Allah dengan malaikat-pun kemudian di abadikan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat
30 :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Jauh sebelum Adam diturunkan ke bumi, pada masa awal kehidupannya, Adam begitu menikmati keindahan dan keelokan taman surga. Allah menjamin dan memberikan serta memenuhi seluruh kebutuhan Adam selama di surga, apapun yang ada didalamnya, Allah membebaskan Adam untuk menikmatinya dengan tidak berlebihan, namun satu larangan Allah yang harus dipenuhi oleh Adam, yakni larangan mendekati pohon khuldi. Allah melarang Adam utuk medekati pohon tersebut, larangan ini bukan hanya sebatas pada mendekati, menyentuh dan bahkan menikmati buah khuldi pun masuk kedalam larangan yang dimaksud.
Kebahagiaan selama berada di surga benar-benar dirasakan dan dinikmati oleh Adam, namun karena dasar sifat manusia adalah ketidakpuasan, maka dibalik kebahagiaan yang dirasakan Adam, ada kesedihan dan rasa kesepian yang begitu besar yang ia rasakan, kesepian karena merasa sendiri hidup dan menikmati surga, sedih karena selama di surga tak ada seorang makhlukpun yang menemani dan berbagi dengan Adam. Akhirnya Allah dengan Maha Rahman dan Maha Rohim-Nya menjadikan Siti Hawa sebagai pendamping, yang kemudian akan menemani Adam di surga.
Larangan Allah yang berlaku untuk Adam kini juga berlaku untuk Siti Hawa, mereka berdua oleh Allah sama-sama dilarang untuk mendekati pohon khuldi. Siti Hawa yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Adam adalah jenis kedua penciptaan makhluk yang bernama manusia. Pertama manusia diciptakan dari tanah yakni Nabi Adam, hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 12 :
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.


Kedua manusia diciptakan dari tulang rusuk yakni Siti Hawa, dan ketiga manusia diciptakan dari air yang hina (mani) yakni kita semua sebagai anak cucu Adam. Hal ini dipertegas oleh Allah dalam surat al-Mukminuun ayat 13 :
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kehidupan Adam dan Hawa di surga begitu indah dan membahagiakan, kebahagiaan itu merupakan bagian dari nikmat Allah yang diberikan kepada makhluk-Nya, Allah yang kita kenal dengan Maha Pengasih dan Penyayang senantiasa memberikan kenyamanan, kenikmatan, kebahagiaan, dan ketentraman hidup sejauh makhluk-Nya pandai bersyukur, bertaqwa, belajar dan tekun berdoa dan ikhtiar serta tidak berlebihan.
Kebahagiaan yang dirasakan oleh Adam dan Hawa rupanya tidak berlangsung lama, kebahagiaan dan keindahan taman surga yang baru saja dirasakan, seketika itu pula lenyap dan hilang. Adam yang diciptakan sebagai makhluk yang mulia kemudian seketika menjadi makhluk yang hina karena bujuk rayu iblis, kemuliaan Adam ini bias kita lihat pada perintah Allah tatkala menyuruh seluruh makhluk untuk sujud kepada Adam, maka mereka semua pun sujud kecuali iblis, peristiwa ini oleh Allah diabadikan dalam surat al-Israa ayat 61 :
Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
Akhirnya seketika itu pula Allah mengusir iblis dari surga karena membangkang terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah. Iblis merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api, lebih mulia dari Adam yang dijadikan oleh Allah dari suatu saripati yang berasal dari tanah, keangkuhan iblis ini pula yang menjadi dasar diusirnya iblis oleh Allah dari surga karena membangkang terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah.
Setelah pengusiran iblis dari surga dan kebahagian Adam dengan Hawa beserta seluruh keindahan taman surga, iblis yang merasa teraniaya dan tersakiti, kemudian malncarkan pembalasan kepada Adam dan Hawa dengan cara menggoda keduanya untuk melanggar apa yang diperintahkan oleh Allah, mengerjakan apa yang sebenarnya dilarang oleh Allah. Rayuan iblis pun berhasil membuat Adam dan Hawa tergoda, pohon khuldi yang Allah melarang Adam dan Hawa untuk mendekatinya, dengan bujuk rayu iblis kemudian keduanya bukan hanya mendekati pohon khuldi, tapi lebih dri itu memakan buah khuldi yang kata bujuk rayu iblis bahwa dengan memakan buah khuldi mereka berdua akan hidup kekal dan abadi.
Setelah sadar bahwa bujuk rayu iblis berhasil, Adam dan Hawa kemudian berucap taubat pada Allah Sang Maha Penerima Taubat, Adam dan Hawa benar-benar menyesal telah menuruti hawa nafsu dan bujuk rayu ibis untuk memakan buah khuldi, dengan penuh pengharapan dan penyesalan yang amat dalam kemudian keduanya memohon ampun kepada Allah atas dosa dan khilaf yang dilakukan karena menuruti hawa nafsu. Akhirnya Allah Yang Maha Pemaaf mengampuni dan menerima taubat Adam dan Hawa dengan konsekuensi keduanya diturunkan oleh Allah ke bumi, dipisahkan ditempat yang amat jauh dan kemudian dipertemukan di satu tempat yang dikenal dengan nama Jabal Rahmah. Disinilah kemudian awal perjuangan Adam dan Hawa pertama kali di bumi, berjuang untuk bertahan hidup dan melestarikan keturunan, mengolah dan memelihara serta memanfaatkan bumi dengan seluruh isinya dan menjadikan bumi sebagai tempat tinggal mereka berdua.

3 comments:

  1. Assalamualaikum wr.wb,
    cerita mengenai penciptaan hawa dari tulang rusuk adam ini tidak berilmiah.
    sebenarnya cerita yg tepat adalah begini.
    saat adam tertidur,Allah telah memberikan adam mimpi mengenai calon isterinya hawa, sehingga terpancurlah air dari tulang sulbinya dan daripadanya Allah membentuk isterinya.
    alquran adalah kitab yg penuh dengan hikmah, kitab yg sangat tinggi kedudukannya disisi Allah,jadi bacalah dengan tartil agar mengerti firman Allah.

    seperti firmanNYA pada surat al Ghafir ayat 67 yg berbunyi:“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).”

    Dengan ayat ini jelaslah bahwa asal kejadian adam pertama dari tanah dan kemudian dari mani adam untuk menjadikan isterinya dan seterus keturunannya.

    wassalamualaikum wr.wb,

    sayyid

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alaikumsalam.....
      Ustadz Sayyid, terimakasih atas komentarnya,,...
      surat Al Ghafir itu surat ke berapa ya??

      Delete
  2. Assalamualaikum wr.wb,
    saya mohon maaf sebelumnya karena baru saat ini dapat membalas pertanyan pak Abdul Muis.
    surat al Ghafir adalah julukan surat al mukmin.

    saya ingin menjelaskan sedikit lagi mengenai penciptaan siti Hawa agar lebih jelas.

    kita lihat firman Allah pada surat yaasiin ayat 77 yg berbunyi,

    Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani) ,maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

    Dengan ayat ini tentu kita bertanya,
    -siapakah yg Allah sebutkan sebagai manusia?
    apakah keturunan Adam dan Hawa saja?sudah tentu tidak ,karena adam dan hawa juga manusia.

    -siapakah penantang yg nyata?
    apakah keturunan adam dan hawa saja?sudah tentu tidak ,karena adam dan hawa telah keluar dari surga karena menantang Allah.

    sebenarnya dengan ayat ini jelaslah bahwa Adam dan hawa beserta keturunannya diciptakan oleh Allah dari setitik mani.

    sebenarnya cerita nengenai siti hawa diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk adam adalah ulah kaum yahudi untuk menyesatkan ummat Muhammad s.a.w.
    Allah S.W.T telah menciptakan alam semesta beserta isinya semuanya dengan proses bertahap.
    oleh sebab itulah kita semua adalah sebagai hamba di hadapan Allah S.W.T.


    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid

    ReplyDelete