Selamat Datang di Website MONGGOMEMBACA. Monggo Tingkatkan Semangat untuk Masa Depan yang lebih baik ...

Thursday 14 November 2013

FESTIVAL MUSIK JALANAN : Antara Kreativitas dan Sensivitas Keberagaman

Pendidikan seumur hidup yang dikenal oleh banyak orang tentunya dapat dimaknai berbeda dan bervariasi, namun kenyataannya apapun makna dari lifelong education pada intinya adalah pendidikan dan pembelajaran tanpa batas, tanpa mengenal batas usia dan masa, pendidikan sepanjang hayat dan sepanjang waktu. Dalam berbagai kesempatan dan tempat, pendidikan sering dimaknai berbeda karena kondisi dan situasi yang mendukung terhadap makna yang dimaksud. Penempatan makna pendidikan itu kemudian menimbulkan reaksi dan tanggapan beragam bagi mereka yang sadar dan peduli akan nasib dan perkembangan pendidikan, khususnya dilingkungan sekitar tempat ‘komentator’ berada.
KREATIVITAS dan inovasi dalam pendidikan selayaknya harus dilakukan khusunya oleh mereka yang bergelut dan terjun langsung didalamnya, namun batas KREATIVITAS dan inovasi itu pun
harus diperhatikan, banyak hal yang musti menjadi pertimbangan, antara lain lingkungan, tempat, situasi dan kondisi, waktu dan bahkan pelaku pendidikan serta objek pendidikan itu sendiri. Kreativitas selayaknya tidak boleh menahan dan menjerumuskan ‘ide cemerlang’ yang muncul, namun patut dipikirkan dan dipertimbangkan lebih mendalam bahwa KREATIVITAS dan inovasi pun masing-masing punya kelebihan dan dampak ‘tidak baik’ terhadap lingkungan sekitar, bukan berarti menentang perubahan atau enggan dengan perubahan, namun yang terpenting adalah aspek transfer of value dalam pendidikan tidak boleh hilang dan bahkan tenggelam karena ia adalah ruh pendidikan.
Festival music jalanan, jika hanya dibaca dan dimaknai sepotong maka makna negative serta merta akan muncul disetiap benak pembacanya, namun bagaimana jika music jalanan masuk kedalam lingkungan pendidikan ?? layakkah ?? dapatkah ini disebut sebagai kreativitas anak bangsa ?? inovasi dan perkembangan zaman ?? atau bahkan dampak yang ‘tidak baik’ akan ditimbulkan dalam pendidikan ??. Lingkungan pendidikan (sekolah-pen) adalah tempat dimana terjadi interaksi antara pendidik-peserta didik, pendidik-pendidik, dan peserta didik-peserta didik. Interaksi yang terjadi didalamnya tentunya memiliki berbagai corak dan warna, dengan penuh harap tentunya setiap pendidik ingin bahwa warna yang ada didalam interaksi tersebut dapat sejalan walau tidak seragam, seirama walau tidak sejudul, hal ini bertujuan agar apa yang menjadi visi dan misi organisasi (dalam hal ini sekolah) dapat tercapai dan terlaksana dengan baik.
Jika music jalanan berlangsung disekolah, sepertinya makna sekolah berlawanan sama sekali dengan farasa ‘JALANAN’, walaupun dimaknai sebagai kreativitas, namun alangkah lebih bijak jika ‘JALANAN’ tidak masuk kedalam sekolah, bukankah misi sekolah adalah menjadikan dari yang ‘JALANAN’ menuju ‘TIDAK JALANAN’, dari yang ‘biadab’ menjadi ‘berakhlaq’, dari yang ‘tak bertuan’ menjadi jelas asal usulnya, dari yang ‘tak berjenis kelamin’ menjadi terlihat berbeda dan dapat dibedakan antara yang haq dan bathil. Jika dianalisis tentunya masih banyak bentuk kreativitas yang dapat dikembangkan dan bahkan perlu dilestarikan disekolah, menoleh kebelakang sepertinya perlu, sebagai bahan renungan dan evaluasi diri. Budaya membaca misalnya, selain membawa banyak manfaat, hal ini sangat serasi dan selaras dengan visi-misi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang ber-ruh perubahan dan sarat akan nilai.
Namun, apapun namanya jika tanpa cacat dan cela rasanya sulit untuk menjadi sempurna, festival music jalanan, pun juga memiliki makna dan arti mendalam, tentunya hal ini hanya dapat dipahami oleh mereka yang menguasai seni music dengan segala aspeknya, kedepan patut dianalisis dan dipertimbangkan dengan matang, disampaikan dengan terbuka, dilakukan secara jujur dan transparan tanpa ada pilih kasih dan tumpang tindih kekuasaan, agar apa yang menjadi visi dan tujuan kedepan dapat dilaksanakan dengan penuh ikhlas dan penuh kebersamaan.

No comments:

Post a Comment