Banyak cara yang bisa dilakukan manusia untuk
meyakinkan manusia yang lain terhadap apa yang ingin ia capai dalam hidup, dari
banyak cara itu pula, ada yang baik, setengah baik (artinya ada sebagian cara
yang tidak baik dan ada sebagian lagi yang baik) dan cara yang baik. Manusia
sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa terlepas dari ketiga cara itu,
namun ia bisa memilih cara yang mana yang akan digunakan, pilihan itu kemudian
melambangkan jati diri manusia itu sendiri, pilihan itu pula yang akan menjadikan
manusia itu sebagai manusia yang dewasa, manusia yang berbudi dan bertanggung
jawab terhadap komitmen yang pernah ia buat.
Organisasi adalah salah satu wadah untuk menempa
diri, wadah meraih cita-cita dan keinginan luhur dalam hidup, bukti cinta
seseorang kepada organisasi merupakan bukti kesungguhan ia dalam meraih
cita-cita besar dalam hidup. Dengan organisasi pula manusia akan mampu
membuktikan, apakah ia sebagai dapat bertahan hidup sebagai pribadi yang
tangguh, atau bertahan hidup sebagai pribadi yang tak jelas, atau bahkan
ia
adalah manusia yang sama sekali tidak punya tujuan dalam hidup, hal ini adalah
bagian dari proses menempa dan melatih diri dalam organisasi, jika manusia itu
bisa dan mampu bertahan, maka cita-cita luhur nan mulia yang ia idamkan telah
menunggunya di depan mata, namun sebaliknya, jika manusia itu tidak mampu
melalui berbagai rintangan dan proses panjang serta tantangan dan aral yang
menghadang, maka bersiaplah untuk menjadi manusia yang stagnant, manusia yang
tak mempunyai tujuan, manusia yang tak berkomitmen, manusia yang tak akan mampu
bersaing dengan manusia yang lain di masa depan.
Kekuatan manusia untuk bertahan menghadapi ujian
dan cobaan memang terbatas, namun batas itu seharusnya tidak menjadikan manusia
berputus asa dari ujian dan cobaan serta rintangan yang sedang dan akan ia
hadapi dalam hidup, sebagai bukti bahwa manusia itu adalah makhluk terindah dan
sempurna yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta. Dalam organisasi, seseorang
akan banyak menemui stagnasi, kehampaan, kebosanan, ketidakpastian dan bahkan
kejumudan, hal ini merupakan kejadian wajar, karena batas kemampuan manusia
dalam menerima dan menyampaikan serta menjalankan informasi yang didapat
sangatlah terbatas, sebatas fitrah manusia yang diberikan oleh Penciptanya,
namun bukan berarti pasrah tanpa ikhtiar, kewajiban manusia adalah berusaha
agar aspek negatif tersebut di atas dapat dihindari dan bahkan dihilangkan sama
sekali dalam hidup.
Bagi mereka yang mampu bertahan hingga akhir
perjuangan, yakinlah bahwa organisasi akan memberikan banyak manfaat dalam
hidup, utamanya kelak ketika ia menjadi manusia dewasa, manusia yang akan
banyak dibutuhkan oleh manusia yang ada disekitarnya, manusia yang akan dengan
mudah meraih dan menggapai cita-cita, karena ketahanan dan kemampuannya
bertahan terhadap tempaan dan ujian dalam organisasi, teruslah berjuang para
ORGANISATORIS sejati, jangan pedulikan mereka yang tak punya komitmen dalam
hidup, karena hal itu hanya akan menjadi batu sandungan dalam hidupmu untuk
meraih CINTA dan CITA-CITA.
Tanamkan dalam hati kata-kata ini untuk organisasimu tercinta : JANGAN PERNAH BERTANYA APA YANG ENGKAU DAPATKAN DARI ORGANISASI, TAPI TANYAKAN PADA DIRIMU APA YANG TELAH ENGKAU BERIKAN UNTUK ORGANISASI.
No comments:
Post a Comment